Wednesday, March 18, 2009

Atlantis Mungkin Berada di Indonesia

Budi Winoto

INILAH.COM, Jakarta - Berkat Google Earth, sebuah peta di dasar laut mirip reruntuhan kota berhasil ditemukan. Pola ini diperkirakan adalah Atlantis, negeri yang pernah jaya ribuan tahun lalu. Tapi ternyata meleset. Mungkin Atlantis ada di Indonesia seperti diperkirakan ilmuwan Brasil.

Pengguna Google Earth yang bisa menelusuri seluruh muka bumi, menemukan sesuatu yang luar biasa. Sebuah pola seperti jalanan kota ditemukan di dasar laut lepas pantai sebelah barat pantai Afrika. Jalanan sepanjang 10 mil ini diyakini sebagai lokasi Atlantis yang menghilang ribuan tahun lalu.

Tapi penemuan itu ternyata mengecewakan banyak orang. Ilmuwan di Google mengatakan bukan Atlantis. Mereka mengatakan pola itu terbentuk karena pantulan dari perangkat yang digunakan. Selain deviasi kedalaman air juga bisa menghasilkan jejak seperti itu.

Google mengatakan pola serupa bisa ditemui di seluruh dasar lautan, termasuk lautan di wilayah Pacifik di sebelah utara Hawaii. Sejak Google Earth memiliki fitur Ocean, jutaan orang mulai mengeksplorasi lautan. Kebanyakan terkejut dengan apa yang berhasil ditemuinya. Seperti di dekat Hawaii ternyata terdapat pulau vulkanis yang disebut Loihi Seamount.

Selain itu juga bisa diketahui terdapat pegunungan di bawah laut di Laut Atlantik dimana patahan tektonik bergeser secara berlawanan, di wilayah Mid-Atlantic Ridge. Jika diamati lebih jauh, pegunungan itu tersambung dengan yang lainnya di seluruh muka bumi dan membentuk panjang hingga 60 ribu kilometer.

Cerita mengenai Atlantis terus menjadi misteri sejak digambarkan filosof Plato lebih dari 2000 tahun lalu. Ia menggambarkan Atlantis sebagai kota yang memiliki kebudayaan tinggi, serta alamnya sangat indah.

Dalam catatannya, Plato menulis Atlantis terhampar di seberang pilar Herkules dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudera hanya dalam waktu satu hari satu malam.

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali.

Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti New Atlantis karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju dan hilang.

Penelitian yang dilakukan oleh Arysio Santos mendapatkan hasil yang mengejutkan. Ia menyebut Atlantis ada di wilayah Indonesia. Ia menuliskan penemuannya itu dalam buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (2005).

Atlantis adalah sebuah pulau atau benua yang disebut pertama kali oleh Plato pada karya dialognya yang berjudul Timaeus dan Critias pada 360 sebelum Masehi. Dialog Critias mengandung sangat banyak keterangan deskriptif tentang ciri-ciri Atlantis.

Kurator Akeologi sejarah di Universitas New York yang paling banyak mempelajari Atlantis, Charles Orser menyebut penemuan Google Earth itu sangat luar biasa. “Ini pertamakalinya lokasi yang paling kuat mengenai Atlantis seperti digambarkan oleh Plato. Ini layak untuk diteliti lebih jauh,” katanya

Ia menambahkan Atlantis merupakan salah satu tujuan utama arkeologi di dunia. Jika Atlantis ditemukan, maka akan menjadi pencapaian terbesar sepanjang sejarah. Peter Birch, Product Manager Google Earth mengatakan sudah banyak penemuan hebat Google Earth.

Misalnya saja hutan perawan di Mozambique jajaran karang di pantai Australia, serta sisa pemukiman Romawi Kuno. Tapi mengenai peta bawah laut yang diperkirakan sebagai Atlantis adalah salah.

Untuk kasus itu, Birch mengatakan user melihat jejak proses pengumpulan data. Bathymetric (permukaan dasar laut) sering dikumpulkan dari perahu menggunakan sonar untuk mengukur dasar laut. “Garis merefleksikan jalur perahu saat mengumpukan data," katanya. Mungkin Atlantis memang berada di Indonesia seperti diperkirakan oleh Santos. Pada situs webnya atlan.org ia mengungkapkan, pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatera, Jawa, Kalimantan, sampai ke wilayah timur.

Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Di antaranya letusan yang paling dahsyat adalah gunung Krakatau.

Santos membandingan, sistem pesawahan yang khas Indonesia, diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko. Santos melakukan penelitian selama 30 tahun untuk menghasilkan kesimpulannya itu.

Ia mengungkapkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. [E1]

0 comments:

Post a Comment